Duduk dan Bersandar
Capek?
Sedih?
Gapapa, itu tandanya kita masih jadi manusia seutuhnya
ASAL
Tidak berlebih, sampai lupa dan putus asa, apalagi menuntut
Allah
KARNA
Terkadang Allah mendidik hambaNya untuk bersabar, melalui
musibah, melalui rasa lelah
Seperti Nabi Yunus, yang hampir menyerah menghadapi umatnya.
Rasa lelah, marah, dan kesedihan yang bertumpuk membuatnya ingin pergi jauh dan
meninggalkan kaumnya. Namun Allah menyayanginya, allah menghendaki nabi yunus
untuk belajar lebih ikhlas dan bersabar. Maka Allah berikan ia musibah ;Nabi
Yunus ditelan ikan Nun. Disana ia menunduk, menangisi betapa lemahnya ia, mengadu
betapa ia telah berbuat aniaya
Dan setelah Allah kembalikan ia ke tanah kelahirannya dengan
semangat dan tekad yang kuat, alangkah takjubnya ia ketika mendapati lebih dari
100.000 kaumnya telah beriman kepada Allah. Dakwah Nabi Yunus berjaya, ketika
ia mengakui bahwa ia tidak berdaya
Laa haulaa wa laa quwwata illaa billaah. Tiada daya upaya
menghindar dari maksiat dan keburukan, tiada kekuatan menunaikan ketaatan
melainkan dengan pertolongan Allah. Betapa lemahnya kita, begitu tidak
berdayanya kita dihadapan Allah sang Maha Jaya. Maka Allah adalah sebaik-baik
tempat bersandar, sebaik-baik tempat bergantung. Karena setiap langkah yang
terayun, setiap tapak yang meninggalkan jejak, adalah Allah yang mengatur dan
menepatkannya J
Mari duduk dan bersandar. Barangkali kita perlu merenung
sebentar. Menakar kembali tujuan hidup dengan benar. Melihat kembali apa yang
sesungguhnya kita kejar. –abunnada
Tetap semangat, tetap berjuang, stay khusnudzan <3
Komentar
Posting Komentar