Ramadhan Di Masa Kecil

 

Ramadhan 1442 H tinggal menghitung hari, terhitung tidak sampai genap 2 minggu. Tahun lalu melewati Ramadhan masih berdua dengan ibu, tapi tahun ini resmi melewati Ramadhan, pertama kali, sendirian, qaddarullah. Yah, alhamdulillah, mudah-mudahan diberi sehat untuk bisa sampai ke Ramadhan ini, dan ramadhan-ramadhan selanjutnya.  Oh ya,ini juga Ramadhan kedua kita diuji dengan merebaknya virus covid-19, yang terdeteksi perkiraan awal maret tahun lalu (2020) masuk Indonesia (begitu kata pak Jokowi). Mudik dilarang, tradisi kunjung-kunjung saat lebaran tidak dibolehkan, buka bersama ditiadakan, reuni, hajatan apalagi. Ketahuan, bisa-bisa dibubarkan. Ditempat saya, Ramadhan tahun kemarin paling sepi, orang lalu lalang berburu ta’jil ngga seramai tahun sebelumnya. Mau berangkat shalat tarawih di masjid, tidak bisa tenang. Was-was, khawatir pulang membawa virus, sampai akhirnya memilih shalat tarawih sendirian di rumah, hampir sebulan penuh. Meskipun aturan sudah tidak se-ketat dulu, dan vaksin sudah mulai disuntikkan ke masyarakat sipil, aktivitas public belum sepenuhnya diperbolehkan. Protokol kesehatan masih harus dijalankan, masker dan cuci tangan terus digalakkan. Semoga Allah segera angkat musibah ini dari negeri kita tercinta, tanpa sisa. Dan kita bisa beraktivitas seperti biasa dengan hati yang tenang. Sekolah di sekolah, ngantor di kantor, Ibadah di tempat ibadah, kuliah di kampus dan menyambut Ramadhan dengan hati lapang bersuka cita.

Ngomongin soal Ramadhan, temen-temen ngerasa ngga sih kalau suasananya sekarang beda banget dibanding suasana Ramadhan saat kita kecil dulu?. Beberapa tahun ke belakang, banyak momen ‘ramadhan banget’ yang serasa hilang. Mungkin salah satunya karena kita yang sudah masuk usia dewasa, atau termasuk tua, sehingga banyak hal-hal yang berubah dan sensasi Ramadhan menjadi berbeda. Memang bulan Ramadhan, selain bulan yang mulia, ia adalah bulan yang penuh dengan nostalgia. Begitu banyak momen terbentuk dan ngga bisa dilupakan. Dimulai dari bangun sahur sampai akhir setelah shalat tarawih, sampai hari lebaran.

Salah satu moment tidak terlupakan saat Ramadhan bagi saya adalah, panggilan sahur dari muadzin di musholla dekat rumah tepat pukul dua dini hari. ‘Tasahharuu, tasahharuu’ dengan suara merdu yang mendayu-dayu. Ditambah semilir angin pagi yang sepoi dan langit yang cerah bertabur bintang, menjadikan suasana semakin syahdu, dan juga sendu. Kok sedih ya hehe

Udah deh, daripada sedih, mending kita bahas satu-satu, momen tak terlupakan apa aja sih yang kita lalui saat kecil saat bulan Ramadhan?. Yuk, nostalgia yuk

1.    Suara perkakas yang beradu saat ibu masak untuk sahur didapur dan aroma masakan yang bercampur udara dingin dini hari. Dengan backsound dari masjid dan musholla yang saling bersahutan meambangunkan warganya untuk tidak terlambat menyiapkan santap sahur. Kamu tim yang bantu ibu menyiapkan sahur atau tim yang tinggal nunggu dibangunin? Kalu kamu tim yang kedua, kita tos ckckc


2.   
Ikut ibu sholat malam dan mengaji dimasjid. Bergandeng tangan dengen ibu, sambal menggigil kedinginan menuju masjid. Menggelar sajadah disebelahnya, bukan sebagai alas sholat, melainkan alas tidur. Saat adzan subuh berkumandang, masjid mulia ramai, barulah dibangunkan. Berlanjut hingga pengajian subuh sampai hari terang benderang


3.    Atau jika sedang tidak berminat mengikuti pengajian subuh, minta izin ibu untuk pulang lebih dulu. Berganti baju lalu jalan-jalan pagi bareng teman-teman kampung. Banyak anak-anak lain yang main petasan, kita kerap diusili. Waktu itu kami selalu marah, tapi sekarang kalau diingat-ingat, berbekas segaris senyum tersungging

4.    Buku kegiatan Ramadhan dari sekolah. Saling antri menunggu giliran mendapat tanda tangan imam shalat tarawih, dan tokoh yang bertugas untuk ceramah selepas shalat tarawih



5.    Tradisi keliling membangunkan sahur dengan tabuh-tabuhan. Kalau ini sampai sekarang masih banget ya. Dari anak kecil sampe dewaa ngga mau ketinggalan menabuh segala perkakas untuk keiling membangunkan sahur. Mulai galun, drum besar. Bahkan sekarang ada yang menggunakan soundsystem besar yang dinaikkan ke pick up. Dengan suara tabuhan yang terlampau keras mereka berkeliling kampung. Kalau ini ganggu banget sih



6.    Main petasan setelah tarawih. Sapa yang suka banget sama petasan?. Dari yang petasan banting sampai petasan yang dentumannya menggelegar, pernah terdengar disini. Bekasnya biasanya kertas kertas yang bertebaran di sekitar petasan yang meledak, ngeri sih lama lama. Kayak bom



7.    Tadarrus stelah tarawih. Tadarus malam, kebanyakan ini para laki-laki yang tadarrus. Karena tadarusnya para wanita biasanya pagi, setelah kultum subuh



8.    Janjian shalat tarawih. Berangkat ke masjid bareng ibu, dan keluarga lainnya. Sampai di masjid malah tarawih sambil guyon dengan teman seangkatan dan memilih tempat yang paling belakang supaya aman



9.    Pesantren kilat di sekolah. Kegiatan seru yang menjadi favorit. Buka puasa di sekolah, tarawih di sekolah, menginap, sahur juga disekolah. Seru, rame rame



10. Membasahi rambut, biar ngga kepanasan saat puasa. Sapa yang suka begini, ngacuung

11. Nunggu bedug maghrib dengan nonton acara tv yang sejenak melupakan bahwa kita sedang puasa. Apa acara favoritmu sambal nunggu bedug maghrib atau tarawih. Dulu saya suka nonton lorong waktu dan para pencari tuhan, yang pemainnya deddy Mizwar. Inget ga?

12. Tidur saaat puasa adalah ibadah. Ada yang kerjaannya tidur terus saat puasa?. Padahal bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh pahala ya, sayang sekali jika harus dilewatkan hanya dengan tidur sepanjang hari. Jangan yaa

Ya, itulah beberapa keseruan masa kecil saat bulan Ramadhan. Yang mungkin ngga akan terulang lagi, karena usia yang semakin dewasa. Banyak hal yang berubah, yang sudah tidak pantas dilakukan saat sudah dewasa begini. Biarlah semua menjadi kenangan masa kecil, biarlah semua menjadi cerita seru yang bisa diceritakan kepada anak dan cucu kita suatu saat nanti.

Jadi, kenangan apa lagi yang kalian punya dimasa kecil saat bulan Ramadhan?

Dan sudah siapkah kita menyambut Ramadahan yang mulia 1442 H ini?

 

 

Komentar

Postingan Populer