Fenomena K-Wave dan Remaja saat ini


Budaya Positive K-Wave yang bisa diambil

Budaya Negative K-Wave

a.       Kerja keras

b.      Tepat waktu

c.       Belajar Bahasa korea untuk berdakwah

a.       Kampanye LGBT, konsep Bromance

b.      Pemakluman barang haram (makanan, minuman, kosmetik, dll)

c.       Pergaulan bebas, gaya berpakaian, lirik lagu yang vulgar

d.      Meletakkan standart bahagia pada dunia

e.       Penyimpangan aqidah

f.       Hedonisme, sekularisme

g.      Dehallyusinasi

Source : Studi kasus oleh Shofia

Sebagai Industri hiburan, k-wave dan sejenisnya tidak pernah mementingkan aspek keimanan, yang mereka pentingkan hanyalah keuntungan. Mereka berkarya hanya untuk mengejar dunia, melakukan disiplin ketat untuk bisa sempurna, tanpa perlu landasan agama.

Parahnya, mereka yang mengkampanyekan banyak keburukan ;kelainan orientasi seksual dengan dalih kesetaraan gender, konsep bromance, operasi plastic, hedonism, illuminati, yahudi, atheism juga penyimpangan aqidah, dipuja-puja seluruh dunia. Jelas ini sangat berseberagan dengan ajaran islam. Namun sangat disayangkan, tidak sedikit pemuda muslim/muslimah ada didalamnya, menjadikan mereka,  yang disebut ‘idol’ panutan dan menghalalkan segala cara hanya agar bisa bertemu dengan idolanya.

Padahal :

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَا تَجِدُ قَوْمًا يُّؤْمِنُوْنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ يُوَآ دُّوْنَ مَنْ حَآ دَّ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَوْ كَا نُوْۤا اٰبَآءَهُمْ اَوْ اَبْنَآءَهُمْ اَوْ اِخْوَا نَهُمْ اَوْ عَشِيْرَتَهُمْ ۗ  "Engkau tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya, atau keluarganya.

(QS. Al-Mujadilah 58: Ayat 22)

Standart kehidupan yang bahagia bagi masyarakat mereka adalah dunia. Karena mayoritas masyarakatnya memilih tidak beragama alias atheis. Disamping itu, salah satu paham yang dianut adalah paham materialism. Apa itu?. Paham materialism adalah suatu pandangan hidup bahwa segala sesuatu termasuk kehidupan manusia di dunia adalah yang terlihat dan yang terdengar. Paham ini mengesampingkan segala sesuatu yang berkaitan dengan alam indra (tuhan, akhirat, pahala, dosa). Artinya siapa yang tidak cantik, tidak kaya, tidak pintar, dan lain-lain tidak dibutuhkan di ‘dunia’ mereka. Kebanyakan generasi muda korea selatan sangatlah mencemaskan tentang masa depan, nilai, akademik, dan juga penampilan. Dilansir dari iNews.id, sebanyak 27,1 persen siswa SMP dan SMA mengaku depresi . Dan mereka membebaskan diri dengan meroko atau meminum alcohol. Maka tidak heran, angka kematian akibat bunuh diri (di korea selatan khususnya) sangatlah tinggi. Ngeri ya

Di Korea Selatan, industry hiburan ini didukung penuh oleh pemerintah. Pemerintah rela menggelontorkan banyak dana untuk membesarkan industry ini hingga ke seluruh dunia. Faktanya, K-Pop saat ini mulai dilirik musisi-musisi ternama di Barat. Bahkan beberapa diantaranya sudah menjalin kerjasama untuk bekolaborasi, seperti Selena Gomez ft Blackpink. CMIIW

Tapi yang perlu di garis bawahi, salah satu cara mereka membesarkan industry ini (bukan Cuma Korean aja sih) adalah dengan memasukkan campaign-nya lewat platform media sosial dan televisi dari segala sisi. Kita pun paham betul, saat ini semua serba media social, serba gadget. Yang pada akhirnya ini menjadi peluang terbesar bagi mereka untuk menduniakan bisnis raksasa mereka.

Yang mengonsumsi pun dari segala usia. Tidak sedikit pula dari usia anak-anak dan juga remaja. Banyak terjadi di depan mata, batita hingga remaja kini sudah dibebaskan ‘melahap’ semua informasi yang disajikan, melalui gadget yang tentu saja sudah disediakan. Padahal, anak adalah peniru ulung, sedangkan remaja memiliki potensi, mereka aktif, kreatif, energik dan labil. Dan akan menjadi masalah besar bagi orangtua, jika potensi ini tidak diarahkan dan dilakukan pendampingan. Peran orangtua memang tidak seharusnya hilang, karena bahaya penyimpangan aqidah dan semua hal buruk  yang di kampanyekan itu tidaklah main-main. Maka, salah satu solusi untuk mendampingi anak, atau remaja adalah dengan memberikan pengertian dan pendidikan yang benar tentang apa sih Korean wave, seperti dengan memberikan buku

Nah, kupas tuntas tentang hallyu atau Korean wave ini ada pada buku tulisan ustadz fuadz naim yang berjudul ‘Pernah Tenggelam’. Beliau menyampaikan, dalam buku ini bercerita tentang seseorang yang begitu mencintai sampai tergil-gila, dan seseorang yang begitu membenci nya hingga mencela. Beliau mempersembahkan buku ini bagi yang suka maupun benci terhadap Korean wave. Agar yang suka tahu dimana batasnya, dan yang membencinya tahu bagaimana adabnya.


Komentar

Postingan Populer