Wajibnya Berbakti Pada Ibu
Apa yang terlintas di pikiran teman-teman ketika kata 'ibu' diucapkan. Bagi saya, ibu adalah simbol cinta sejati. Ya, karena rasa cinta yang ia berikan pada putra-putrinya tidak pernah kering, habis, ataupun berakhir. Kasihnya murni, tulus, tak mengharap balas. Juga rasa sayangnya, begitu manis, hingga sangat jelas terkenang-kenang dalam dada.
Perjuangannya yang begitu luar biasa, menanggung beratnya menahan beban mengandung, makan pun tak enak, tidur tak pula nyenyak. Lalu ia rela berbasah-basah peluh, berlumur anyirnya darah, menggadaikan nyawa untuk melahirkan putra-putri yang kelak akan merepotkan nya. Belum selesai, ibu pun tak nelangsa saat air susunya dihisap, hingga kering putingnya, demi anak yang diharap-harap tumbuh sehat tak berkurang satu apapun.
Betapa allah memuliakan wanita-wanita bergelar ibu, bersebab perjuangannya untuk melalui 3 fase terberat itu, hingga Allah abadikan perjuangan nya dan perintah untuk berbuat baik kepadanya dalam Alquran surat Al-Ahqaf (46) ;15
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسٰنَ بِوٰلِدَيْهِ إِحْسٰنًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُۥ وَفِصٰلُهُۥ ثَلٰثُونَ شَهْرًا ۚ حَتّٰىٓ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُۥ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلٰى وٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صٰلِحًا تَرْضٰىهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِىٓ ۖ إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ الْمُسْلِمِينَ
"Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia berdoa, Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada Engkau, dan sungguh, aku termasuk orang muslim."
Itulah mengapa ketika Rasulullah ditanya, -dalam riwayat imam tirmidzi- 'kepada siapa aku harus berbakti wahai Rasulullah?', Rasulullah menjawab 'Ibumu, 'ibumu', 'ibumu'. Hadist tersebut juga menjelaskan betapa besarnya kewajiban seorang anak untuk berbakti kepada ibunya.
Dan ketika sahabat Abdullah bin Mas'ud bertanya pada Rasulullah tentang amalan apa yang memiliki derajat tertinggi, Rasulullah menjawab, 1. Sholat tepat waktu 2. Birrul Walidain 3. Berjihad, dan seterusnya. Bahkan ia berada disatu tingkat lebih tinggi dari pahala berjihad. Maasyaa Allah
Maka teman-teman, jika Allah mengamanahimu orang tua untuk dijaga, maka kerahkan jiwa ragamu untuk mereka. Kasihi mereka, perlakukan mereka dengan lembut, sayangi mereka seutuhnya. Tidak akan pernah merugi, sedikitpun. Bakti kepadanya ibarat menanam pahala diladang yang begitu luas, yang hasilnya akan kita tuai kelak, saat buku hisab mulai dibacakan. Bakti kepadanya adalah jalan pintas kita menuju surga. Jangan pernah mencoba menyia-nyiakannya, karena ridho dan murka Allah ada pada dirinya. Memangnya, di dunia ini apa yang kita kejar, selain ridho dan rahmat dari Allah?
Komentar
Posting Komentar