Ibu dan Surat Thaaha
Sebulan terakhir (sebenarnya itu 2 atau tiga Minggu, saya selalu lupa soal waktu), saat ibu bercerita, hatinya sedih, gelisah. Ketika saya tanya kenapa, jawabnya tidak tau.
Saya mulai mendownload beberapa murrotal untuk menghiburnya. Karena, 'alaa bidzikrillahi tathma'innul quluub (dengan mengingat Alloh, hati menjadi tenang). Dan ibu selalu mendengarkan, tidak pernah menolak, kadang sampai tertidur. Terakhir, murratal yang menjadi favoritnya adalah surat Taaha yang dibaca ustadz Ismail annuri (ada juga surat Muhammad dan Al-Fath yang dibaca syekh bandar baleela). Setiap kali mendengar surat Taaha, saya inisiatif sedikit sedikit membacakan maknanya, memberi garis besar di beberapa ayat, dan menyampaikan ke ibu
Selanjutnya kisah tentangnya yang secara terpaksa harus dihanyutkan oleh ibunya ke sungai, dan Alloh mentaqdirkan ia diasuh istri Fir'aun, yang sejatinya Fir'aun adalah musuhnya dan juga musuh alloh. Namun Alloh berkata, nabi Musa dilimpahkan kasih sayang, dan diasuh dalam pengawasan-Nya. Allah berkehendak yang menjadi ibu susu nabi Musa adalah ibu kandungnya, agar ibunya senang hati dan tidak berduka. Masyaa alloh, betapa luas kasih sayang Alloh
Selanjutnya tentang rasa khawatir nabi Musa tentang Fir'aun yang semakin melampaui batas. Allah berfirman "jangan kamu berdua khawatir, sesungguhnya aku bersama kamu berdua, aku mendengar dan aku melihat". Poin ini, yang sering saya sampaikan ke ibu. Khawatir, gelisah itu manusiawi. Nabi Musa juga manusia, ia punya rasa khawatir, tapi yang bisa kita ambil pelajaran, jangan sampai rasa takut itu melebihi rasa takut kita kepada Alloh. Selalulah berdzikir, mohon ampun (saya arahkan untuk beristighfar) atas segala kelalaian (sambil saya elus elus dadanya), nggih buk. Berulang ulang saya bilang begitu
Source : Google
Tentang tawakkalnya nabi Musa ketika terdesak diantara laut merah di hadapannya, dan pasukan fira'un dibelakangnya, yang telah terlihat ujung tombaknya. Maka Allah memerintahkan untuk membuat jalan yang kering ditengah lautan itu, dan berkata 'janganlah takut tersusul atau tenggelam'. Nabi Musa pun taat. Beliau bersama Bani Israil selamat menyeberang dan sampai di bukit tur-sayna. Sedangkan pasukan fira'un dan rajanya, Allah tenggelamkan tanpa sisa.
Bu, matematika alloh dan manusia itu berbeda. Jika kita ada diposisi nabi Musa, pasti pikiran kita akan buruk. Pasti tersusul, pasti tertangkap, pasti terbunuh. Tapi Allah mengajarkan pada kita, melalui nabi Musa, untuk berprasangka baik pada setiap takdirNya. Allah mengajarkan, bahwa ketika kita tawakkal, berserah padanya seluruh jiwa raga kita, maka Allah akan turunkan pertolongan, Alloh berikan jalan keluar dari arah yang tidak pernah kita sangka, Alloh anugerahkan Rizki dari arah yang tidak terduga. Janji Alloh itu pasti, jadi khawatirnya sedikit aja, ngga perlu banyak banyak. Manusia itu ciptaan Alloh yang terbaik , 'ahsani taqwim'. Tentu allah tidak akan menyia-nyiakan ciptaan terbaiknya, asal mereka mau taat dan bertawakal kepada-Nya.
Masih banyak faedah yang bisa dipetik dari kisah nabi Musa dalam surat Taaha, ada juga kisah nabi ada didalamnya. Teman teman harus baca. Baca suratnya, juga maknanya. Pasti terpesona
Saya berharap apa yang saya ceritakan tentang nabi Musa dalam surat Taaha di masa terakhir ibu, sedikit mengangkat rasa gelisah yang ibu rasakan, merasakan keyakinan bahwa Allah bersama beliau, tidak pernah sedikitpun Allah meninggalkannya. Karena saya tahu, ibu adalah orang baik. Baik hubungan dengan Alloh, juga hubungan dengan sesamanya.
Allaahummaghfirlahaa warhamhaa wa'aafihii wa'fu'anhaa
Komentar
Posting Komentar